Wuling Deta - Intensitas penggunaan opsi pengisian daya ultra cepat atau fast charging berkorelasi dengan penurunan kesehatan baterai mobil listrik, menurut penelitian yang dilakukan oleh bisnis Inggris NimbleFins. Rupanya, Wuling Motors mengakui temuan penelitian tersebut.
Danang Wiratmoko, Product Planner Wuling Motors, mengakui frekuensi pengisian daya ultra cepat berdampak semakin besar terhadap kondisi aki mobil listrik. Dia melangkah lebih jauh dengan menyebutkan bahwa baterai litium terkena dampak signifikan.
“Fast charging atau ultra fastcharging (UFC). Semua baterai isi ulang berbasis lithium memiliki risiko ini, seperti yang diklaim dalam makalah tersebut,” kata Danang di Senayan Jakarta.
Danang menjelaskan secara rinci bagaimana keadaan tersebut terjadi karena baterai menerima arus listrik yang cukup besar sehingga menaikkan suhu baterai. Apakah ini membuat baterai manjadi tidak awet? Ya, dan kalau ini (rapid charge) kita jadikan kebiasaan, kelihatannya substansial,” kata Danang.
Diketahui ketiga mobil listrik pabrikan berlogo lima berlian tersebut menggunakan baterai berjenis Lithium Ferro-Phosphate (LFP). Namun Danang menggarisbawahi kondisi ini juga berpengaruh terhadap barang elektronik lainnya.
Baca juga: Tips Merawat Baterai Mobil Listrik Agar Awet
Para insinyur sudah mengantisipasi kondisi peningkatan suhu baterai. Yakni, punya regulator temperatur supaya kenaikan suhu bisa seminimal mungkin terjadi pada baterai mobil listrik. Meminimalisir kenaikan suhu baterai dilakukan dengan berbagai metode. Ada yang berupa cairan yang dikontrol secara cerdas lewat komputerisasi maupun lewat hembusan udara.
Kemudian Aftersales Director Wuling Motor, Maulana Hakim, mengatakan ada teknologi yang bisa memutus secara otomatis apabila pengisian daya membuat suhu baterai meningkat. Teknologi ini dihadirkan untuk menjaga usia kapasitor dan baterai.
"Ada indikator jika dia melebihi batas ambang tertentu dia akan melakukan cut off. Jadi harapan kita sih baterai dengan sistem yang rumit ini bisa aman," ujar Maulana.
Riset yang dilakukan NimbleFins menunjukan intensitas penggunaan ultra fast charging pada mobil listrik bisa memengaruhi performa baterai.
Dari hasil penelitian menunjukkan mobil digunakan di usia tujuh tahun, rata-rata usai baterai, memiliki kemampuan hingga 93 persen. Namun ketika di usia delapan tahun daya baterai turun drastis. Kondisi ini merujuk pada pengguna mobil listrik Tesla. Pengisian sistem UFC tentu menjadi momok pemilik mobil listrik di AS.
Tags: Otomotive, Tips
Wuling Cloud EV kembali mencatat prestasi di industri otomotif untuk kategori Best Value Electric Car.
Wuling menyelenggarakan '#ABCDrive Experience Regional Media' yang diikuti 48 Media dari delapan kota di Indonesia yakni Bandung, Semarang, Surabaya, Makassar, Samarinda, Medan, Palembang, dan Manado.
Wuling Deta Group
Jl. Raya Lenteng Agung No.8, Ps. Minggu, Kec. Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12530